Ketika berbicara tentang pendidikan dan kurikulum yang
berdiferensiasi, maka perhatian kita langsung tertuju pada program akselerasi,
dimana program tersebut diberlakukan untuk anak anak yang berbakat dan kreatif.
Tetapi tidak ada salahnya kurikulum dan bahan ajar yang berdiferensiasi juga
digunakan dalam rangka menumbuhkan kreatifitas peserta didik tersebut.
Istilah diferensiasi dalam pengertian kurikulum
berdiferensiasi menunjuk kepada perbedaan dengan kurikulum yang berlaku.
Perbedaanya terutama berkenaan dengan sifat penanjakan yang dinamis dari
perkembangan seseorang yang diperoleh dari seluruh pengalaman belajar, yang
direncanakan dalam kaitan dengan pencapaian tujuan tertentu yang disebut
kurikulum. Sebelum membahas kurikulum berdiferensiasi, alangkah lebih baik kita
kembali membaca beberapa hal yang sudah dibahas terlebih dahulu. Kurikulum adalah
seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran
serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran
untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP) adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di
masing-masing satuan pendidikan. KTSP terdiri dari tujuan pendidikan tingkat
satuan pendidikan, struktur dan muatan kurikulum tingkat satuan pendidikan,
kalender pendidikan, dan silabus. Silabus adalah rencana pembelajaran pada
suatu dan/atau kelompok mata pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar
kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran,
indikator, penilaian, alokasi waktu, dan sumber/bahan/alat belajar. Silabus
merupakan penjabaran standar kompetensi dan kompetensi dasar ke dalam materi
pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi
untuk penilaian. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran merupakan bagian dari
perencanaan proses pembelajaran yang memuat sekurang-kurangnya tujuan
pembelajaran, materi ajar, metode pengajaran, sumber belajar, dan penilaian
hasil belajar.
Kurikulum berdiferensiasi adalah
kurikulum nasional dan lokal yang dimodifikasi dengan penekanan pada materi
esensial dan dikembangkan melalui sistem eskalasi dam enrichment yang dapat
memacu dan mewadahi secara integrasi pengembangan spiritual, logika, etika dan
estetika, kreatif, sistematik, linier dan konvergen. Eskalasi adalah proses
adaptasi kurikulum dengan memberikan penekanan pada proses pendalaman suatu
materi. Belajar bersama siswa, guru dapat mengeksplorasi berbagai hal sampai
pada materi tersulit sekalipun. Dengan didukung oleh kemajuan dan fasilitas
sumber belajar yang beraneka ragam maka guru dapat memanfaatkan hal tersebut
untuk mengupas suatu subjek pembelajaran dengan sangat intens. Proses
pendalaman ini harus berpusat kepada siswa dimana guru hanya melontarkan
beberapa pertanyaan yang harus dijawab oleh siswa secara intensif dan mendalam.
Kemudian guru mencoba mengarahkan dan membimbing siswa untuk memberikan “nilai”
dari setiap ilmu yang diperoleh oleh siswa. Enrichment atau pengayaan adalah
bentuk layanan yang dilakukan dengan memperkaya materi melaui kegiatan-kegiatan
penelitian atau kegiatan di luar kelas yang bersifat “out of box”, baik dari
aspek metode, sumber maupun evaluasi hasil belajar. Pengayaan dapat dilakukan
secara horizontal atau vertikal. Yang dimaksud dengan horizontal adalah
pengayaan pada pengalaman belajar di tingkat satuan yang sama namun lebih luas
sedangkan pengayaan vertikal adalah dengan menambah tingkat kompleksitas suatu
materi, misalnya siswa belajar untuk melakukan penelitian sederhana untuk suatu
kasus dalam materi. Dimulai dari mengidentifikasi masalah, menentukan hipotesa
dan melakukan analisa, survai atau observasi untuk kemudian melakukan
penyimpulan dari hasil kegiatan tersebut.
http://www.activesearchresults.com
http://www.activesearchresults.com/addwebsite.php
http://www.activesearchresults.com/login/register.php
http://www.activesearchresults.com/help/about.php
http://www.activesearchresults.com/searchform.php
Tidak ada komentar:
Posting Komentar