Pertumbuhan adalah proses perubahan
fisiologis yang bersifat progresif dan kontinu serta berlangsung dalam periode
tertentu.
Pertumbuhan adalah perubahan
fisiologis sebagai hasil dari proses pematangan fungsi-fungsi fisik yang
berlangsung secara normal pada anak yang sehat, dalam perjalanan waktu
tertentu.
Hasil pertumbuhan antara lain berwujud
bertambahnya ukuran-ukuran kuantitatif badan anak, seperti bertambahnya berat,
panjang, atau tinggi badan, tulang dan otot menjadi lebih kuat, lingkar tubuh
menjadi lebih besar, dan organ tubuh menjadi lebih sempurna. Pada akhirnya
pertumbuhan ini mencapai titik akhir, yang berarti bahwa pertumbuhan telah
selesai. Bahkan justru pada usia tertentu, misalnya usia lanjut, justru ada
bagian-bagian fisik tertentu yang mengalami penurunan dan pengurangan.
Perkembangan adalah perubahan
karakteristik yang khas dari gejala-gejala psikologis ke arah yang lebih maju.
Dengan kata lain, perkembangan sebagai suatu proses perubahan
yang bersifat progresif dan menyebabkan tercapainya kemampuan dan karakteristik
psikis yang baru.
B. Prinsip-prinsip
Perkembangan
1.
Prinsip Kesatuan Organis
Anak merupakan suatu
kesatuan perkembangan antara fungsi yang satu dengan yang lain saling
berpengaruh. Tiap-tiap fungsi tadi hanya mempunyai arti apabila ditinjau dari
keseluruhannya.
2.
Prinsip Tempo dan Irama Perkembangan
Menekankan bahwa tiap-tiap individu mempunyai tempo
dan irama yang berbeda-beda di dalam perkembangannya; ada yang cepat dan ada
yang lambat
3. Tiap-tiap individu
mengikuti pola perkembangan yang umum/relative sama
Meskipun individu
mempunyai tempo dan perkembangan yang berbeda-beda sesuai dengan potensinya,
akan tetapi individu tersebut masih mengikuti garis perkembangan yang umum.
4.
Prinsip interaksi
Antara pembawaan dan
lingkungan saling berpengaruh di dalam perkembangan anak.
5.
Prinsip Kematangan
Usaha belajar atau
pendidikan yang diberikan oleh pendidik sangat tergantung pada kematangan anak,
artinya di dalam mendidik anak, orang tidak dapat memaksakan materi pendidikan
yang melebihi batas tingkat kematangannya.
6.
Setiap proses perkembangan terdapat hasrat untuk; mempertahankan diri dan
mengembangkan diri
7.
Fungsi psikis tidak timbul secara berturut-turut, tetapi secara bersamaan.
8.
Perkembangan mengikuti proses diferensiasi dan integrasi.
Dengan bertambahnya umur, perkembangan anak akan semakin maju pula,
sehingga terjadi proses yang disebut deferensiasi dan integrasi.
9.
Pertumbuhan dan
perkembangan membutuhkan suatu asuhan atau bimbingan dan yang dilakukan secara
sadar
C. Aspek-aspek perkembangan
Peserta Didik
1. Perkembangan Aspek Fisik
Perkembangan fisik atau
yang disebut juga pertumbuhan biologis meliputi perubahan-perubahan dalam tubuh
dan perubahan-perubahan dalam cara-cara indvidu dalam menggunakan tubuhnya
(seperti perkembangan keterampilan motorik dan perkembangan seksual), serta perubahan
dalam kemampuan fisik (seperti penurunan fungsi jantung, penglihatan dsb).
2. Perkembangan Aspek
Kognitif
Perkembangan kognitif
adalah salah satau aspek perkembangan peserta didik yang berkaitan dengan
pengertian (pengetahuan), yaitu semua proses psikologis yang berkaitan dengan
bagaimana indvidu mempelajari dan memikirkan lingkungannya.
Perkembangan kognitif
ini meliputi perubahan pada aktivitas mental yang berhubungan dengan persepsi,
pemikiran, ingatan, keterampilan berbahasa, dan pengolahan informasi yang
memungkinkan seseorang memperoleh pengetahuan, memecahkan masalah, dan
merencanakan masa depan, atau semua proses psikologis yang berkaitan dengan
bagaimana individu mempelajari, memperhatikan, mengamati, membayangkan,
memperkirakan, menilai dan memikirkan lingkungannya.
3. Perkembangan Psikososial
Perkembangan psikososial
adalah proses perubahan kemampuan-kemampuan peserta didik untuk menyesuaikan
diri dengan lingkungan sosial yang lebih luas. Dalam proses perkembangan ini,
peserta didik diharapkan mengerti orang lain, yang berarti mampu menggambarkan
ciri-cirinya, mengenali apa yang dipikirkan, dirasakan dan diinginkan serta
dapat menempatkan diri pada sudut pandang orang lain, tanpa kehilangan dirinya
sendiri, meliputi perubahan pada relasi individu dengan orang lain, perubahan
pada emosi dan perubahan kepribadian.
4. Tahapan dan Tugas
Perkembangan
Tugas perkembangan
adalah berbagai ciri perkembangan yang diharapkan timbul dan dimiliki setiap
anak pada setiap masa dalam periode perkembangannya. Periodesasi seperti ini di
antaranya:
a. Masa bayi dan
kanak-kanak (infacy and early childhood) : umur 0 – 6 tahun
b. Masa sekolah atau
pertengahan kanak-kanak (middle childhood): umur 6 – 12 tahun
c. Masa remaja (adolescence):
umur 12 – 18 tahun
d. Masa awal dewasa (early
adulthood): umur 18 – 30 tahun
e. Masa dewasa pertengahan (middle
age): umur 30 -50 tahun
f. Masa tua (latter
maturity): 50 tahun ke atas
Tugas-tugas perkembangan masa remaja (menurut Hurlock,
1991):
a)
mampu menerima
keadaan fisiknya
b)
mampu menerima dan
memahami peran seks usia dewasa
c)
Mampu membina
hubungan baik dengan anggota kelompok yang berlainan jenis
d)
Mencapai kemandirian
emosional
e)
mencapai kemandirian
ekonomi
f)
Mengmbangkan konsep
dan keterampilan intelektual yang sangat diperlukan untuk melakukan peran
sebagai anggota masyarakat
g)
Memahami dan
menginternalisasikan nilai-nilai orang dewasa dan orangtua
h)
Mengembangkan
perilaku tanggung jawab sosial yang diperlukan untuk memasuki dunia dewasa
i)
Mempersiapkan diri
untuk memasuki perkawinan
j)
Memahami dan
mempersiapkan berbagai tanggung jawab kehidupan keluarga
D. Periodesasi Perkembangan
Menurut Konsep Islam:
- Periode
pra-konsepsi, yaitu perkembangan manusia sebelum masa pembuahan sperma dan
ovum. Meskipun pada periode ini wujud manusia belum berbentuk, tetapi hal
ini berkaitan dengan ”bibit” manusia, yang akan mempengaruhi kualitas
generasi yang akan dilahirkan kelak
- Periode pra-natal, yaitu periode perkembangan manusia yang dimulai
dari pembuahan sperma dan ovum sampai masa kelahiran. Periode ini dibagi
atas empat fase, yaitu:
1.
Fase nuthfah (zigot),
dimulai sejak pembuahan sampai usia 40 hari dalam kandungan
2.
Fase ’alaqah (embrio)
selama 40 hari
3.
Fase mudhahah (janin)
selama 4 hari, dan
4.
Fase peniupan ruh ke
jasan janin dalam kandungan setelah genap berusia 4 bulan
- Periode kelahiran sampai meninggal dunia, yang terdiri atas beberapa
fase, yaitu:
1. Fase neo-natus,
mulai dari kelahiran sampai kira-kira minggu keempat
2. Fase al-thifl (kanak-kanak),
mulai usia 1 bulan sampai usia sekitar 7 tahun
3. Fase tamyiz,
yaitu fase di mana anak mulai mampu membedakan yang baik dengan yang buruk,
yang benar dan yang salah. Fase ini dimulai sekitar usia 7 sampai 12 atau 13
tahun
4. Fase baliqh,
yaitu fase di mana usia anak telah mencapai usia muda, yang ditandai dengan
mimppi bagi laki-laki dan haid bagi perempuan. Fada masa ini, anak telah
memiliki kesadaran penuh akan dirinya, sehingga ia diberi beban taklif (tanggung
jawab). Fase ini disebut juga dengan fase ’aqil (fase tingkah
laku intelektual seseorang mencapai kondisi puncak, sehingga mampu membedakan
perilaku yang benar dan salah, baik dan buruk). Fase ini dimulai usia sekitar
15 tahun sampai 40 tahun.
5. Fase kearifan
dan kebijakan, yaitu fase di mana seseorang telah memiliki tingkat
kesadaran dan kecerdasan emosional, moral, spiritual dan agama secara mendalam.
Fase ini disebut juga fase ’auliya wa anbiya’, yaitu fase dimana
perilaku manusia dituntu seperti perilaku yang diperankan oleh Nabi Allah. Fase
ini dimulai usia 40 tahun sampai meninggal dunia
6. Fase kematian,
yaitu fase di mana nyawa telah hilang dari jasad manusia. Hilangnya naywa
menunjukkan pisahnya ruh dan jasad mahusia, yang merupakan akhir dari kehidupan
dunia. Fase kematian ini diawali dengan adanya naza’ yaitu
awal pencabutan nyawa oleh malaikat Izrail.