Terkadang kita harus menyembunyikan kesedihan kita dengan tersenyum :D

Jumat, 28 September 2012

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN INDIVIDU


A.    Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan

 Pertumbuhan adalah proses perubahan fisiologis yang bersifat progresif dan kontinu serta berlangsung dalam periode tertentu.
Pertumbuhan adalah perubahan fisiologis sebagai hasil dari proses pematangan fungsi-fungsi fisik yang berlangsung secara normal pada anak yang sehat, dalam perjalanan waktu tertentu.
Hasil pertumbuhan antara lain berwujud bertambahnya ukuran-ukuran kuantitatif badan anak, seperti bertambahnya berat, panjang, atau tinggi badan, tulang dan otot menjadi lebih kuat, lingkar tubuh menjadi lebih besar, dan organ tubuh menjadi lebih sempurna. Pada akhirnya pertumbuhan ini mencapai titik akhir, yang berarti bahwa pertumbuhan telah selesai. Bahkan justru pada usia tertentu, misalnya usia lanjut, justru ada bagian-bagian fisik tertentu yang mengalami penurunan dan pengurangan.
Perkembangan adalah perubahan karakteristik yang khas dari gejala-gejala psikologis ke arah yang lebih maju. Dengan kata lain, perkembangan sebagai suatu proses perubahan yang bersifat progresif dan menyebabkan tercapainya kemampuan dan karakteristik psikis yang baru.

B.     Prinsip-prinsip Perkembangan
1.      Prinsip Kesatuan Organis
Anak merupakan suatu kesatuan perkembangan antara fungsi yang satu dengan yang lain saling berpengaruh. Tiap-tiap fungsi tadi hanya mempunyai arti apabila ditinjau dari keseluruhannya.
2.      Prinsip Tempo dan Irama Perkembangan
Menekankan bahwa tiap-tiap individu mempunyai tempo dan irama yang berbeda-beda di dalam perkembangannya; ada yang cepat dan ada yang lambat

3. Tiap-tiap individu mengikuti pola perkembangan yang umum/relative sama
Meskipun individu mempunyai tempo dan perkembangan yang berbeda-beda sesuai dengan potensinya, akan tetapi individu tersebut masih mengikuti garis perkembangan yang umum.

4.      Prinsip interaksi
Antara pembawaan dan lingkungan saling berpengaruh di dalam perkembangan anak.

5.      Prinsip Kematangan
Usaha belajar atau pendidikan yang diberikan oleh pendidik sangat tergantung pada kematangan anak, artinya di dalam mendidik anak, orang tidak dapat memaksakan materi pendidikan yang melebihi batas tingkat kematangannya.

6.      Setiap proses perkembangan terdapat hasrat untuk; mempertahankan diri dan mengembangkan diri
7.      Fungsi psikis tidak timbul secara berturut-turut, tetapi secara bersamaan.
8.      Perkembangan mengikuti proses diferensiasi dan integrasi.
Dengan bertambahnya umur, perkembangan anak akan semakin maju pula, sehingga terjadi proses yang disebut deferensiasi dan integrasi.
9.      Pertumbuhan dan perkembangan membutuhkan suatu asuhan atau bimbingan dan yang dilakukan secara sadar

C.    Aspek-aspek perkembangan Peserta Didik
1.      Perkembangan Aspek Fisik
Perkembangan fisik atau yang disebut juga pertumbuhan biologis meliputi perubahan-perubahan dalam tubuh dan perubahan-perubahan dalam cara-cara indvidu dalam menggunakan tubuhnya (seperti perkembangan keterampilan motorik dan perkembangan seksual), serta perubahan dalam kemampuan fisik (seperti penurunan fungsi jantung, penglihatan dsb).
2.      Perkembangan Aspek Kognitif
Perkembangan kognitif adalah salah satau aspek perkembangan peserta didik yang berkaitan dengan pengertian (pengetahuan), yaitu semua proses psikologis yang berkaitan dengan bagaimana indvidu mempelajari dan memikirkan lingkungannya.
Perkembangan kognitif ini meliputi perubahan pada aktivitas mental yang berhubungan dengan persepsi, pemikiran, ingatan, keterampilan berbahasa, dan pengolahan informasi yang memungkinkan seseorang memperoleh pengetahuan, memecahkan masalah, dan merencanakan masa depan, atau semua proses psikologis yang berkaitan dengan bagaimana individu mempelajari, memperhatikan, mengamati, membayangkan, memperkirakan, menilai dan memikirkan lingkungannya.
3.      Perkembangan Psikososial
Perkembangan psikososial adalah proses perubahan kemampuan-kemampuan peserta didik untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan sosial yang lebih luas. Dalam proses perkembangan ini, peserta didik diharapkan mengerti orang lain, yang berarti mampu menggambarkan ciri-cirinya, mengenali apa yang dipikirkan, dirasakan dan diinginkan serta dapat menempatkan diri pada sudut pandang orang lain, tanpa kehilangan dirinya sendiri, meliputi perubahan pada relasi individu dengan orang lain, perubahan pada emosi dan perubahan kepribadian.
4.      Tahapan dan Tugas Perkembangan
Tugas perkembangan adalah berbagai ciri perkembangan yang diharapkan timbul dan dimiliki setiap anak pada setiap masa dalam periode perkembangannya. Periodesasi seperti ini di antaranya:
a.       Masa bayi dan kanak-kanak (infacy and early childhood) : umur 0 – 6 tahun
b.      Masa sekolah atau pertengahan kanak-kanak (middle childhood): umur 6 – 12 tahun
c.       Masa remaja (adolescence): umur 12 – 18 tahun
d.      Masa awal dewasa (early adulthood): umur 18 – 30 tahun
e.       Masa dewasa pertengahan (middle age): umur 30 -50 tahun
f.       Masa tua (latter maturity): 50 tahun ke atas

Tugas-tugas perkembangan masa remaja (menurut Hurlock, 1991):
a)      mampu menerima keadaan fisiknya
b)      mampu menerima dan memahami peran seks usia dewasa
c)      Mampu membina hubungan baik dengan anggota kelompok yang berlainan jenis
d)     Mencapai kemandirian emosional
e)      mencapai kemandirian ekonomi
f)       Mengmbangkan konsep dan keterampilan intelektual yang sangat diperlukan untuk melakukan peran sebagai anggota masyarakat
g)      Memahami dan menginternalisasikan nilai-nilai orang dewasa dan orangtua
h)      Mengembangkan perilaku tanggung jawab sosial yang diperlukan untuk memasuki dunia dewasa
i)        Mempersiapkan diri untuk memasuki perkawinan
j)        Memahami dan mempersiapkan berbagai tanggung jawab kehidupan keluarga

D.    Periodesasi Perkembangan Menurut Konsep Islam:
  1. Periode pra-konsepsi, yaitu perkembangan manusia sebelum masa pembuahan sperma dan ovum. Meskipun pada periode ini wujud manusia belum berbentuk, tetapi hal ini berkaitan dengan ”bibit” manusia, yang akan mempengaruhi kualitas generasi yang akan dilahirkan kelak
  2. Periode pra-natal, yaitu periode perkembangan manusia yang dimulai dari pembuahan sperma dan ovum sampai masa kelahiran. Periode ini dibagi atas empat fase, yaitu:
1.      Fase nuthfah (zigot), dimulai sejak pembuahan sampai usia 40 hari dalam kandungan
2.      Fase ’alaqah (embrio) selama 40 hari
3.      Fase mudhahah (janin) selama 4 hari, dan
4.      Fase peniupan ruh ke jasan janin dalam kandungan setelah genap berusia 4 bulan
  1. Periode kelahiran sampai meninggal dunia, yang terdiri atas beberapa fase, yaitu:
1.      Fase neo-natus, mulai dari kelahiran sampai kira-kira minggu keempat
2.      Fase al-thifl (kanak-kanak), mulai usia 1 bulan sampai usia sekitar 7 tahun
3.      Fase tamyiz, yaitu fase di mana anak mulai mampu membedakan yang baik dengan yang buruk, yang benar dan yang salah. Fase ini dimulai sekitar usia 7 sampai 12 atau 13 tahun
4.      Fase baliqh, yaitu fase di mana usia anak telah mencapai usia muda, yang ditandai dengan mimppi bagi laki-laki dan haid bagi perempuan. Fada masa ini, anak telah memiliki kesadaran penuh akan dirinya, sehingga ia diberi beban taklif (tanggung jawab). Fase ini disebut juga dengan fase ’aqil (fase tingkah laku intelektual seseorang mencapai kondisi puncak, sehingga mampu membedakan perilaku yang benar dan salah, baik dan buruk). Fase ini dimulai usia sekitar 15 tahun sampai 40 tahun.
5.      Fase kearifan dan kebijakan, yaitu fase di mana seseorang telah memiliki tingkat kesadaran dan kecerdasan emosional, moral, spiritual dan agama secara mendalam. Fase ini disebut juga fase ’auliya wa anbiya’, yaitu fase dimana perilaku manusia dituntu seperti perilaku yang diperankan oleh Nabi Allah. Fase ini dimulai usia 40 tahun sampai meninggal dunia
6.      Fase kematian, yaitu fase di mana nyawa telah hilang dari jasad manusia. Hilangnya naywa menunjukkan pisahnya ruh dan jasad mahusia, yang merupakan akhir dari kehidupan dunia. Fase kematian ini diawali dengan adanya naza’ yaitu awal pencabutan nyawa oleh malaikat Izrail.

Selasa, 25 September 2012

Filsafat Helenisme Dan Romawi


Legenda Romawi (Seri Legenda Dunia)Kita telah mengkaji beberapa bab seputar sejarah filsafat Yunani, dari mulai Thales, Socrates sampai Aristoteles. Menarik apa yang dikatakan Mohammad Hatta, beliau mengilustrasikan sejarah filsafat Yunani sebagaimana pertumbuhan hidup manusia. Masa kecilnya, menurut beliau, bermula dengan tampilnya Thales ke muka, Thales melahirkan pandangan baru dalam alam pikiran Yunani. Masa ini berlanjut sampai kepada Sokrates. Selanjutnya menuju ke masa gagah dan bijaksana (muda) ialah masa filsafat klasik, yang puncaknya terdapat pada masa Aristoteles. Sesudah masa Aristoteles berlalu, kata Hatta, maka selanjutnya adalah masa tua. Masa tua itu meliputi masa yang sangat lama sekali, dari tahun 322 sebelum Masehi sampai tahun 529 setelah Masehi. Delapan setengah abad lamanya, dari meninggalnya Aristoteles sampai ditutupnya sekolah filsafat yang penghabisan oleh Kaisar Bizantin, Justinianus. Sesudah itu filsafat Yunani kembali ke dalam sejarah.
Pasca Aristoteles, Filsafat Yunani mengalami penurunan yang signifikan. Pengkajian tentang filsafat tidak lagi semarak sebagaimana terjadi pada masa-masa sebelumnya. Hal ini dikarenakan munculnya ilmu-ilmu spesial yang berkembang dan berdiri sendiri. Seperti ilmu alam, gramatika, filologi, sejarah kesusasteraan dan lain sebagainya. Keadaan seperti ini menyebabkan ilmu filsafat tidak lagi menjadi prioritas utama. Di samping itu, dalam fase ini filsafat juga telah menyimpang dari asas pokoknya, yaitu dari akal ke arah mistik.
Peralihan filsafat Yunani menjadi filsafat Helen-Romawi disebabkan terutama oleh seorang yang bernama Alexandros, murid Aristoteles. Tindakannya yang imperialis menyatukan seluruh dunia Grik ke dalam satu kerajaan Macedonia. Sesudah itu ia menaklukkan bangsa-bangsa di Asia Minor dan mengembangkan kekuasaannya sampai ke India. Semuanya itu dijadikan beberapa propinsi kerajaan Macedonia. Bahkan Imperium Persia, kekaisaran terbesar yang pernah disaksikan dunia, diremukkan lewat tiga pertempuran.
Keadaan demikian menyebabkan filsafat Yunani bukan lagi murni produk asli Yunani, tetapi telah terpengaruh oleh budaya bangsa lain. Adat istiadat kuno bangsa Babilonia, beserta takhayul kuno mereka menjadi tak asing lagi bagi pemikiran orang Yunani; demikian pula dualisme Zoroastrian dan agama-agama India, pun membaur dengan pemikiran Yunani. Dan pada akhirnya malihat kawasan yang ditaklukkan semakin luas, akhirnya Alexandros memberlakukan kebijakan yang menganjurkan pembauran secara damai antara bangsa Yunani dengan bangsa lainnya.
Pada era ini, orang berpaling lagi kepada sistem metafisika yang bercorak keagamaan. Dengan bersatunya beberapa bangsa yang dipimpin oleh kerajaan Roma, telah merampas hak-hak bangsa lain yang ingin merdeka. Hal itu menimbulkan lagi pandangan keagamaan, memupuk lagi hati manusia untuk hidup beragama. Tindakan bala tentara Roma yang keras dan ganas dapat memperkuat rasa kemanusiaan, dan dipupuk pula oleh berbagai macam agama lama, yaitu agama Kristen dan Budha. Maka pada saat itu, ajaran filsafat dan ajaran agama kembali berkontaminasi.
Menurut Bertrand Russell, pengaruh agama dan non Yunani terhadap dunia Hellenistis pada dasarnya buruk, meski tak sepenuhnya demikian. Hal ini semestinya tak perlu terjadi. Kaum Yahudi, Persia, dan Buddhis semuanya memiliki agama yang jauh lebih unggul daripada politeisme rakyat Yunani, dan bahkan bisa dipelajari oleh para filosof terbaik dengan hasil yang bermanfaat. Sayangnya, adalah bangsa Babilonia, atau Chaldea, yang menananamkan pengaruh paling mendalam terhadap imajinasi bangsa Yunani.
Maka dari itu, masa Hellen-Romawi adalah suatu fase filsafat yang tidak hanya didominasi oleh filsafat asli Yunani. Akan tetapi filsafat pada fase ini bisa dikatakan sebagai filsafat Trans Nasional. Menurut Hatta, masa filsafat Yunani pada masa ini dalam garis besarnya dapat dibagi dua; masa etik dan masa religi. Berikut penjelasannya.

Senin, 24 September 2012

RUMUS FORMULA DALAM MS WORD

Penjelasan Dasar
Rumus yang digunakan pada tabel dalam aplikasi Word pada dasarnya sama dengan rumus yang digunakan pada Excel, beberapa yang umum digunakan diantaranya adalah:
  • SUM: Untuk menjumlahkan data.
  • AVERAGE: Untuk menghitung nilai rata-rata.
  • COUNT: Menghitung jumlah data.
  • MIN: Untuk mencari nilai terkecil.
  • MAX: Untuk mencari nilai terbesar.
Dan sebagai bantuan lainnya kita juga dapat menggunakan operator matematis standar seperti berikut ini (tanpa quote):
  • “+” penjumlahan.
  • “-” pengurangan.
  • “*” perkalian.
  • “/” pembagian.
  • “A” eksponensial.

Aturan Penulisan

Aturan penulisan rumus pada Word juga sama dengan aturan penulisan rumus pada Excel, yaitu selalu diawali tanda samadengan “=” dan variabel rumus diapit oleh tanda kurung “()”. Contoh struktur penulisan rumus pada Word dapat dilihat pada gambar berikut ini.
Drawing1

Alamat Sel

Untuk mempermudah penulisan rumus maka Word menggunakan 4 istilah untuk alamat sel, yaitu:
  • LEFT: Merujuk pada sel di sebelah kiri sel aktif.
  • RIGHT: Merujuk pada sel di sebelah kanan sel aktif.
  • ABOVE: Merujuk pada sel di sebelah atas sel aktif.
  • BELOW: Merujuk pada sel di sebelah bawah sel aktif.
Untuk penggunaan rumus tingkat lanjut kita juga dapat menggunakan alamat sel seutuhnya seperti pada Excel, yaitu menggunakan nomor baris dan nama kolomnya. Hanya saja karena pada Word tidak ada informasi yang menunjukan nomor baris dan nama kolom tersebut maka asumsikan saja bahwa tabel yang kita buat pada Word tersebut memiliki alamat seperti tabel berikut ini.
image
Sebagai contoh, misalkan pada Word kita memiliki tabel seperti berikut ini.
image
Maka alamat sel yang sesuai untuk tabel tersebut dapat dilihat pada skema berikut ini.
image
Berikut ini cara menggunakan formula pada tabel di Word 2003 dan 2007.

I. Cara Membaca Baris dan Kolom pada Tabel

Data pada tabel bisa terdiri dari angka dan teks, untuk itu kita perlu memahami cara membaca kolom dan baris pada tabel untuk mempermudah menggunakan formula.Baris Kolom Tabel
  • Setiap kotak pada tabel akan menjadi sel seperti pada lembar kerja Excel, yang merupakan gabungan dari baris (1,2, 3, dst) dan kolom (A, B, C, dst).
  • Untuk kolom pertama (A) dan baris 1 disebut sel A1, kolom kedua (B) dan baris 2 disebut sel B2, dan seterusnya (lihat gambar).

II. Cara Menggunakan Formula pada Tabel

Penjumlahan pada Tabel
  1. Misalnya kita akan melakukan penjumlahan.
  2. Klik sel pada tabel yang ingin ditempatkan hasil penjumlahan. Contoh di sini pada sel C2 atau di A4 (lihat gambar).
  3. Bila menggunakan:
    • Word 2003, pada menu Table, klik Formula.
    • Word 2007, pada Table ToolsLayout tab, Data group, klikFormula.
  4. Microsoft Word akan memberikan formula:
    • =SUM(ABOVE) bila sel yang dipilih berada di bawah kolom angka.
    • =SUM(LEFT) bila sel yang dipilih berada di sebelah kanan baris angka.
    Formula Dialog Box
  5. Untuk mengatur format angka, pada Number Format, bila bentuk format yang diinginkan.
  6. Tekan OK, bila sudah selesai.

III. Cara Melihat Tampilan Formula

    1. Klik pada sel yang berisi formula sehingga berwarna abu-abu (lihat gambar) dan tekan SHIFT+F9.
    2. Tekan kembali SHIFT+F9 untuk berpindah ke tampilan angka.
      Show Formula
Tip
      : Kita juga bisa menggunakan cara klik kanan pada sel dan pilih
Toggle Field Codes
    .

IV. Cara Menggunakan Cell Reference

  1. Tulisan LEFT atau ABOVE pada formula dapat diganti dengan cell reference (contoh: A1, A2, B1, dsb).
  2. Misalnya kita ingin menjumlahkan sel A2 dengan sel B2. Formulanya adalah seperti berikut: =SUM(a2,b2).
  3. Cara ini sangat bermanfaat untuk penjumlahan pada sel yang tidak berurutan ataupun terdapat teks di dekat sel sehingga dapat mengacaukan hasil formula apabila menggunakan LEFT atau ABOVE.

V. Cara Update Formula

  1. Bila ada perubahan nilai pada tabel, klik kanan pada sel yang berisi formula yang akan di-update dan pilih Update Field.

VI. Cara Mengganti Function pada Formula

  1. Untuk mengganti function, misalnya dari SUM menjadi MAX, klik kanan pada sel yang akan diganti function-nya.
  2. Pilih Edit Field.
  3. Pada kotak dialog Field, klik Formula.
  4. Pada kotak Formula, hapus function tersebut (tanda sama dengan (=) jangan dihapus).
  5. Kemudian pada kotak Paste function pilih function yang diinginkan.
    Fomula Dialog Box - Paste Function
  6. Klik OK, bila sudah selesai.
merujuk dari :
http://computer1001.blogspot.com dan http://mugi.or.id

Pengertian Teologi


Teologi, berasal dari kata “Theos” artinya “Tuhan” dan “logos” artinya “Ilmu”, jadi teologi adalah ilmu tentang ketuhanan. Dengan kata lain yang dimaksud dengan teologi adalah pengetahuan tentang Tuhan dan manusia dalam pertaliannya dengan Tuhan, baik disandarkan kepada wahyu (revealed theology) maupun disandarkan pada penyelidikan akal pikiran (rational theology). 
Teologi disebut pula ilmu kalam yaitu ilmu yang menerangkan sifat-sifat Allah yang wajib diketahui dan dipercayai dan yang terpenting adalah pembahasan mengenai keesaan Allah. Oleh karena itu, ilmu kalam disebut juga ilmu tauhid. Ada juga yang menyebut teologi dengan sebutan ilmu ushul artinya ilmu yang membahas tentang pokok-pokok kepercayaan dalam agama. 

Sumber: http://id.shvoong.com/humanities/religion-studies/2071351-pengertian-teologi/#ixzz27LRpUZfB

Pengertian filsafat menurut para ahli


  1. Plato (427SM - 347SM) seorang filsuf Yunani yang termasyhur murid Socrates dan guru Aristoteles, mengatakan: Filsafat adalah pengetahuan tentang segala yang ada (ilmu pengetahuan yang berminat mencapai kebenaran yang asli).
  2. Aristoteles (384 SM - 322SM) mengatakan : Filsafat adalah ilmu pengetahuan yang meliputi kebenaran, yang di dalamnya terkandung ilmu-ilmu metafisika, logika, retorika, etika, ekonomi, politik, dan estetika (filsafat menyelidiki sebab dan asas segala benda).
  3. Marcus Tullius Cicero (106 SM - 43SM) politikus dan ahli pidato Romawi, merumuskan: Filsafat adalah pengetahuan tentang sesuatu yang maha agung dan usaha-usaha untuk mencapainya.
  4. Al-Farabi (meninggal 950M), filsuf Muslim terbesar sebelum Ibnu Sina, mengatakan : Filsafat adalah ilmu pengetahuan tentang alam maujud dan bertujuan menyelidiki hakikat yang sebenarnya.
  5. Prof. Dr. Fuad Hasan, guru besar psikologi UI, menyimpulkan: Filsafat adalah suatu ikhtiar untuk berpikir radikal, artinya mulai dari radiksnya suatu gejala, dari akarnya suatu hal yang hendak dimasalahkan. Dan dengan jalan penjajakan yang radikal itu filsafat berusaha untuk sampai kepada kesimpulan-kesimpulan yang universal.
  6. Drs H. Hasbullah Bakry merumuskan: ilmu filsafat adalah ilmu yang menyelidiki segala sesuatu dengan mendalam mengenai ketuhanan, alam semesta dan manusia, sehingga dapat menghasilkan pengetahuan tentang bagaimana hakikatnya sejauh yang dapat dicapai oleh akal manusia, dan bagaimana sikap manusia itu seharusnya setelah mencapai pengetahuan itu.
  7. Immanuel Kant (1724 -1804), yang sering disebut raksasa pikir Barat, mengatakan : Filsafat itu ilmu pokok dan pangkal segala pengetahuan yang mencakup di dalamnya empat persoalan, yaitu
  • Apakah yang dapat kita ketahui? (dijawab oleh metafisika)
  • Apakah yang dapat kita kerjakan? (dijawab oleh etika)
  • Sampai di manakah pengharapan kita? (dijawab oleh agama)
  • Apa itu manusia ( dijawab olh Antropologi )
Yang menjadi persamaan dari semua para ahli tentang filsafat yaitu sebuah ilmu untuk menyelidiki segala sesuatu secara mendalam. Sedangkan perbedaannya adalah kalau menurut plato dan Aristoteles filsafat adalah ilmu pengetahuan untuk mengetahui nilai kebenaran tentang segala sesuatu. Sedangkan menurut yang lainnya bahwa filsafat itu adalah ilmu untuk memahami atau mendalami secara radikal dan integral serta sistematis hakikat Tuhan, hakikat alam semesta, hakikat manusia. Perbedaan itu disebabkan oleh perbedaan konotasi filsafat yang disebabkan oleh pengaruh lingkungan dan pandangan hidup yang berbeda serta akibat perkembangan filsafat itu sendiri


Kesimpulan
Setelah mempelajari rumusan-rumusan tersebut di atas dapatlah disimpulkan bahwa:
a. Filsafat adalah ‘ilmu istimewa’ yang mencoba menjawab masalah-masalah yang tidak dapat dijawab oleh ilmu pengetahuan biasa karena masalah-masalah tersebut di luar jangkauan ilmu pengetahuan biasa.
b. Filsafat adalah hasil daya upaya manusia dengan akal budinya untuk memahami atau mendalami secara radikal dan integral serta sistematis
hakikat sarwa yang ada, yaitu:
- hakikat Tuhan,
- hakikat alam semesta, dan
- hakikat manusia,
serta sikap manusia sebagai konsekuensi dari paham tersebut. Perlu ditambah bahwa definisi-definisi itu sebenarnya tidak bertentangan, hanya penekanannya saja yang berbeda.

Asal Mula Nama Indonesia

Refleksi ini kita awali dengan mengenang kembali nama Indonesia yang mungkin belum dikenal secara luas di tengah masyarakat bangsa Indonesia sendiri. Dalam tahun 1850, George Samuel Windsor Earl (1813-1865) berpendapat bahwa sudah tiba saatnya bagi penduduk Kepulauan Hindia atau Kepulauan Melayu untuk memiliki nama khas, sebab nama Hindia tidaklah tepat dan sering rancu dengan penyebutan India. Earl mengajukan dua pilihan nama: Indunesia atau Malayunesia (nesos dalam bahasa Yunani berarti pulau). Earl sendiri memilih nama Malayunesia (Kepulauan Melayu) daripada Indunesia (Kepulauan Hindia), sebab Malayunesia sangat tepat untuk ras Melayu, sedangkan Indunesia bisa juga digunakan untuk Ceylon (Srilanka) dan Maldives (Maladewa). Earl berpendapat juga bahwa bahasa Melayu dipakai di seluruh kepulauan ini.

James Richardson Logan (1819-1869) juga menyatakan perlunya nama khas bagi kepulauan tanah air kita, sebab istilah “Indian Archipelago” terlalu panjang dan membingungkan. Logan memungut nama Indunesia yang tidak dipilih oleh Earl, dan huruf u digantinya dengan huruf o agar ucapannya lebih baik. Maka lahirlah nama Indonesia. Ketika mengusulkan nama Indonesia agaknya Logan tidak menyadari bahwa di kemudian hari nama itu akan menjadi nama resmi. Sejak saat itu Logan secara konsisten menggunakan nama Indonesia dalam tulisan-tulisan ilmiahnya, dan lambat laun pemakaian istilah ini menyebar di kalangan para ilmuwan bidang etnologi dan geografi.
Adolf Bastian (1826-1905), guru besar etnologi Universitas Berlin, tahun 1884 menerbitkan buku ”Indonesien oder die Inseln des Malayischen Archipel” sebanyak lima volume, memuat hasil penelitiannya ketika mengembara ke ”Indonesia” pada tahun 1864-1880. Buku Bastian inilah yang memopulerkan nama Indonesia di kalangan sarjana Belanda, sehingga sempat timbul anggapan bahwa nama Indonesia itu ciptaan Bastian. Padahal Bastian mengambil nama Indonesia dari tulisan-tulisan Logan.
Orang Indonesia yang mula-mula menggunakan nama Indonesia adalah Suwardi Suryaningrat (Ki Hajar Dewantara), ketika diasingkan ke negeri Belanda. Pada tahun 1913 mendirikan sebuah biro pers dengan nama Indonesische Pers-bureau. Istilah indonesisch juga diperkenalkan sebagai pengganti indisch (Hindia) oleh Prof Cornelis van Vollenhoven (1917). Sejalan dengan itu, istilah inlander sebagai sebutan orang pribumi secara bertahap diganti dengan indonesiër (orang Indonesia).

Kamis, 13 September 2012

HUKUM BACAAN NUN MATI ATAU TANWIN

Nun mati atau tanwin (ـًـٍـٌ / نْ) jika bertemu dengan huruf-huruf hijaiyyah, hukum bacaannya ada 5 macam, yaitu:
Izhar (إظهار)
Izhar artinya jelas atau terang. Apabila ada nun mati atau tanwin (ـًـٍـٌ / نْ) bertemu dengan salah satu huruf halqi (ا ح خ ع غ ه ), maka dibacanya jelas/terang.
Idgham (إدغام)
Idgham Bighunnah (dilebur dengan disertai dengung)
Yaitu memasukkan/meleburkan huruf nun mati atau tanwin (ـًـٍـٌ / نْ) kedalam huruf sesudahnya dengan disertai (ber)dengung, jika bertemu dengan salah satu huruf yang empat, yaitu: ن م و ي
Idgham Bilaghunnah (dilebur tanpa dengung)
Yaitu memasukkan/meleburkan huruf nun mati atau tanwin (ـًـٍـٌ / نْ) kedalam huruf sesudahnya tanpa disertai dengung, jika bertemu dengan huruf lam atau ra (ر، ل)
Iqlab (إقلاب)
Iqlab artinya menukar atau mengganti. Apabila ada nun mati atau tanwin (ـًـٍـٌ / نْ) bertemu dengan huruf ba (ب), maka cara membacanya dengan menyuarakan /merubah bunyi نْ menjadi suara mim (مْ), dengan merapatkan dua bibir serta mendengung.
Ikhfa (إخفاء)
Ikhfa artinya menyamarkan atau tidak jelas. Apabila ada nun mati atau tanwin (ـًـٍـٌ /نْ) bertemu dengan salah satu huruf ikhfa yang 15 (ت ث ج د ذ س ش ص ض ط ظ ف ق ك ), maka dibacanya samar-samar, antara jelas dan tidak (antara izhar dan idgham) dengan mendengung.

HADITS DHA’IF DAN MAUDHU’ FADHILAH SURAT YASIN

Adapun hadits-hadits yang semuanya dha’if (lemah) dan atau maudhu’ (palsu) yang dijadikan dasar tentang fadhilah surat Yasin diantaranya adalah sebagai berikut :
Hadist 1
Artinya: “Siapa yang membaca surat Yasin dalam suatu malam, maka ketika ia bangun pagi hari diampuni dosanya dan siapa yang membaca surat Ad-Dukhan pada malam Jum’at maka ketika ia bangun pagi hari diampuni dosanya.” (Ibnul Jauzi, Al-Maudhu’at, 1/247).
Keterangan: Hadits ini Palsu.
Ibnul Jauzi mengatakan, hadits ini dari semua jalannya adalah batil, tidak ada asalnya. Imam Daruquthni berkata: Muhammad bin Zakaria yang ada dalam sanad hadits ini adalah tukang memalsukan hadits. (Periksa: Al-Maudhu’at, Ibnul Jauzi, I/246-247, Mizanul I’tidal III/549, Lisanul Mizan V/168, Al-Fawaidul Majmua’ah hal. 268 No. 944).
Hadits 2
Artinya: “Siapa yang membaca surat Yasin pada malam hari karena mencari keridhaan Allah, niscaya Allah mengampuni dosanya.”
Keterangan: Hadits ini Lemah.
Diriwayatkan oleh Thabrani dalam kitabnya Mu’jamul Ausath dan As-Shaghir dari Abu Hurairah, tetapi dalam sanadnya ada rawi Aghlab bin Tamim. Kata Imam Bukhari, ia munkarul hadits. Kata Ibnu Ma’in, ia tidak ada apa-apanya (tidak kuat). (Periksa: Mizanul I’tidal I:273-274 dan Lisanul Mizan I : 464-465).
Hadits 3
Artinya: “Siapa yang terus menerus membaca surat Yasin pada setiap malam, kemudian ia mati maka ia mati syahid.”
Keterangan: Hadits ini Palsu.
Hadits ini diriwayatkan oleh Thabrani dalam Mu’jam Shaghir dari Anas, tetapi dalam sanadnya ada Sa’id bin Musa Al-Azdy, ia seorang pendusta dan dituduh oleh Ibnu Hibban sering memalsukan hadits. (Periksa: Tuhfatudz Dzakirin, hal. 340, Mizanul I’tidal II : 159-160, Lisanul Mizan III : 44-45).
Hadits 4
Artinya: “Siapa yang membaca surat Yasin pada permulaan siang (pagi hari) maka akan diluluskan semua hajatnya.”
Keterangan: Hadits ini Lemah.
Ia diriwayatkan oleh Ad-Darimi dari jalur Al-Walid bin Syuja’. Atha’ bin Abi Rabah, pembawa hadits ini tidak pernah bertemu Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Sebab ia lahir sekitar tahun 24H dan wafat tahun 114H.
(Periksa: Sunan Ad-Darimi 2:457, Misykatul Mashabih, takhrij No. 2177, Mizanul I’tidal III:70 dan Taqribut Tahdzib II:22).
Hadits 5
Artinya: “Siapa yang membaca surat Yasin satu kali, seolah-olah ia membaca Al-Qur’an dua kali.” (Hadits Riwayat Baihaqi dalam Syu’abul Iman).
Keterangan: Hadits ini Palsu.
(Lihat Dha’if Jamiush Shaghir, No. 5801 oleh Syaikh Al-Albani).
Hadits 6
Artinya: “Siapa yang membaca surat Yasin satu kali, seolah-olah ia membaca Al-Qur’an sepuluh kali.” (Hadits Riwayat Baihaqi dalam Syu’abul Iman).
Keterangan: Hadits ini Palsu.
(Lihat Dha’if Jami’ush Shagir, No. 5798 oleh Syaikh Al-Albani).
Hadits 7
Artinya: “Sesungguhnya tiap-tiap sesuatu mempunyai hati dan hati (inti) Al-Qur’an itu ialah surat Yasin. Siapa yang membacanya maka Allah akan memberikan pahala bagi bacaannya itu seperti pahala membaca Al-Qur’an sepuluh kali.”
Keterangan: Hadits ini Palsu.
Hadits ini diriwayatkan oleh At-Tirmidzi (No. 304 8) dan Ad-Darimi 2:456. Di dalamnya terdapat Muqatil bin Sulaiman. Ayah Ibnu Abi Hatim berkata: Aku mendapati hadits ini di awal kitab yang di susun oleh Muqatil bin Sulaiman. Dan ini adalah hadits batil, tidak ada asalnya. (Periksa: Silsilah Hadits Dha’if no. 169, hal. 202-203). Imam Waqi’ berkata: Ia adalah tukang dusta. Kata Imam Nasa’i: Muqatil bin Sulaiman sering dusta.
(Periksa: Mizanul I’tidal IV:173).

Rabu, 12 September 2012

Do’a Sehari-hari


Berikut adalah do’a sehari-hari 

Do’a Sebelum Makan
الَّلهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيمَا رَزَقْتَنَا، وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
Allahumma baarik lanaa fiimaa razaqtana wa qinaa ‘adzaa-bannaari Bismillahirrahmaaniraahiimi.
Artinya : Ya Allah berkahilah kami dalam rezki yang telah Engkau limpahkan kepada kami, dan peliharalah kami dari siksa neraka. Dengan nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. (HR. Ibnu as-Sani)
Do’a Sesudah Makan

الْحَمْـدُ للهِ الَّذي أَطْعَمَنـا وَسَقَانَا وَجَعَلْنَا مُسْلِمِينَ

Alhamdulillahilladzii ath’amanaa wa saqaanaa wa ja’alanaa muslimiina

Artinya : Segala puji bagi Allah Yang telah memberi kami makan dan minum, serta menjadikan kami muslim. (HR. Abu Daud)
Alhamdulilaahilladzi ath’amanii hadzaa wa razaqaniihi min ghayri hawlin minnii wa laa quwwatin.
Artinya : Segala puji bagi Allah yang telah memberiku makanan ini dan melipahkannya kepadaku tanpa daya dan kekuatanku. (HR. Abu Daud, Tirmidzi dan Ibnu Majah)
Do’a Sebelum Tidur

بِاسْمِكَ اللّهُمَّ أَحْيَاوَأَمُوتُ

Bismikallahhumma ahyaa wa amuutu.
Artinya : Dengan nama-Mu ya Allah aku hidup dan aku mati. (HR. Bukhari dan Muslim)
Do’a Sesudah Bangun Tidur

اَلْحَمْدُ ِللهِ الَّذِى أَحْيَانَا بَعْدَمَا أَمَاتَنَا وَإِلَيْهِ النُّشُورُ

Alhamdulillaahil ladzii ahyaanaa ba’da maa amaatanaa wa ilayhin nusyuuru
Artinya : Segala puji bagi Allah yang menghidupkan kami setelah mematikan kami. Kepada-Nya-lah kami akan kembali (HR. Bukhari)
Do’a Terkejut Bangun Dari Tidur

أَعُوْذُبِكَلِمَاتِ اللّهِ التَّامَّاتِ مِنْ غَضَبِهِ وَعِقاَبِهِ وَشَرِّ عِبَادِهِ وَ مِنْ هَمَزَاتِ الشَّيَاطِينِ وَ أَنْ يَّخْأَضَُرُونِ

A’uudzu bikalimaatillahit tammaati min ghadhabihi wa iqoobihi wa min syarri ‘ibaadihi wa min hamazaatisy syayaathiini wa an yahdhuruuni
Artinya : Aku berlindung dengan kalimah Allah yang sempurna dari kemarahan Allah dan akibatnya dan dari kejahatan hamba-hamba-Nya dan dari gangguan setan dan dari kehadiran mereka (HR. Abu Daud dan Tir-middzi)
Do’a Masuk Rumah
Assalaamu ‘alaynaa wa ‘ alaa ‘ibaadillahish shaalihiina. Allaahumma innii as-aluka khayral mawliji wa khayral makhraji. Bismillahi walajnaa wa bismillaahi kharahnaa wa ‘alallahi tawakkalnaa, alhamdulilaahil ladzii awaanii.
Artinya : Semoga Allah mencurahkan keselamatan atas kami dan atas hamba-hamba-Nya yang shalih. Ya Allah, bahwasanya aku memohon pada-Mu kebaikan tempat masuk dan tempat keluarku. Dengan menyebut nama-Mu aku masuk, dan dengan mneyebut nama Allah aku keluar. Dan kepada Allah Tuhan kami, kami berserah diri. Segala puji bagi Allah yang telah melindungi kami. (HR. Abu Daud)
Do’a Keluar Rumah

بِسْمِ اللَّهِ ، تَوَكَّلْتُ عَلَى اللَّهِ ، وَلا حَوْلَ وَلا قُوَّةَ إِلاَّ بِاللَّه

Bismilaahi tawakkaltu ‘alallahi wa laa hawla wa laa quwwata illaa billaahi.
Artinya : Dengan menyebut nama Allah, aku menyerahkan diriku pada Allah dan tidak ada daya dan kekuatan selain dengan Allah saja. (HR. Abu Daud dan Tirmidzi)
Do’a Keluar Masjid

اللهم إنـي أسألك من فضلك

Allaahumma innii as’aluka min fadhlika
Artinya : Ya Allah, aku memohon kepada-Mu karunia-Mu. (HR. Muslim, Abu Daud, an-Nasa’I dan Ibnu Majah)
Do’a Masuk WC

اَللّهُمَّ اِنِّى اَعُوْذُبِكَ مِنَالْخُبُثِ وَالْخَبَائِثِ

Allaahumma innii a’uudzubika minal khubutsi wal khabaa’itsi.
Artinya : Ya Allah, aku berlindung pada-Mu dari syaitan besar laki-laki dan betina. (HR. Bukhari dan Muslim)